Sunday, August 8, 2010
Friday, August 6, 2010
WARNI WARNA: Ngbahas warna season 1: Biru
Biru
Biru melambangkan intelektualitas, kepercayaan, ketenangan, keadilan, pengabdian, seorang pemikir, konsistensi, dan sesuatu yang dingin (berhubungan dengan air). Terlampau banyak biru akan menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak punya emosi atau ambisi. Selain itu dapat memicu rasa depresi dan ragu-ragu.
Biru gelap akan membantu untuk berpikir tajam, tampil jernih, dan ringan. Biru muda akan menenangkan dan menolong berkonsentrasi dengan tenang. Walaupun biru menjadi warna favorit kebanyakan orang, tapi terlalu banyak biru juga tak menguntungkan.
Aplikasi di ruangan:
- Hindari warna biru dominan di ruang bermain atau ruang fitnes karena tidak akan membangkitkan semangat bermain atau beraktivitas fisik
- Pakailah biru di ruang kerja orang dewasa
- Saran lainnya adalah kamar mandi
are you in blue now...?
WARNI WARNA: Ngbahas warna season 1: Merah
MERAH
Kesan yang di dapat adalah: berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian. Secara positif, warna merah mengandung arti CINTA, gairah, berani, KUAT (waw...!-Red), agresif, merdeka/kebebasan, dan hangat. Negatip nya (tuh kan kebiasaan-Red) Negatifnya adalah punya arti bahaya, perang, simbol iblis, darah, anarki dan tekanan.
Dalam sejarah Cina, warna merah melambangkan suka cita dan kegembiraan. Merah memiliki panjang gelombang cahaya yang paliiiiing panjaaaaang... sehingga menjadi warna yang penuh energi dan kekuatan. Tak heran jika warna ini dipakai untuk menjadi pemancing perhatian orang.
Aplikasi di ruangan:
- Dapat digunakan di segala ruang
- Warna ini akan membangkitkan semangat dan gairah, namun anda harus jeli memilih tone yang tepat.
- Pertimbangkan luasan ruangan. Dinding warna merah memberi efek lebih dekat, sehingga membuat ruang terkesan sempit.
- Umumnya merah dipakai untuk warna rumah makan. Kesannya lebih nyaman, menarik perhatian, dan membangkitkan selera.
- Merah akan tampil istimewa jika bersanding dengan warna yang tak menonjol, misalnya krem, putih, kuning, atau biru... gitu jack...
Wednesday, August 4, 2010
SERTIPIKAT POLIGAMI
"Om Lings, apa sih bedanya SHGB, SHM, dan Strate Title?"
Tanya seorang tante kepada saya di suatu tempat yang sunyi...(ngapain ya?)
Well, dengan perasaan merinding saya coba jawab deh:
SHGB: Sertipikat Hak Guna Bangunan
Oh ya, sebelum saya melanjutkan, ejaan yg bener untuk sertipikat adalah pake P ya, bukan F, ini bukan karena saya orang sunda, bukan...pokoknya gitu aja klo kita lihat di sertipikat: SERTIPIKAT, ok? Dan ini dikeluarkan oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional)
Ok, kita lanjutkan, SHGB merupakan sertipikat yang memiliki jangka waktunya, jadi meskipun telah bersertipikat, masih diberikan jangka waktu, bisa 30 tahun, 50 tahun, dst... biasanya SHGB ini dimiliki oleh Badan Hukum, karena badan hukum tidak bisa medapatkan Hak Milik. Dan juga umumnya tanah milik negara. Atau juga orang asing yang tinggal di negara ini, masih belum bisa mendapatkan hak sepenuhnya atas tanah di Indonesia. (mungkin ini supaya tidak adanya penjajahan lagi) Merdeka!
SHM
Nah, kalau SHM ini mah: Sertipikat Hak Milik, artinya sepenuhnya sudah menjadi milik anda properti/tanah tersebut. Silahkan mau anda berguling-guling di atas tanah anda silahkan, mau pipis disitu silahkan, mau hotel bintang tujuh silahkan (asalkan bikin dulu IMB nya ya...)
Nah, sekarang bedanya dengan Strate Tittle?
Sebetulnya Strata Tittle ini tuh udah termasuk SHM, hanya saja kepemilikannya terdiri dari beberapa orang untuk per meter persegi tanah itu, dan ini biasanya di keluarkan untuk kepemilikan apartemen. Jadi, apartemen karena terdiri dari beberapa lantai, maka kepemilikannya itu pun untuk beberapa orang juga tergantung berapa lantai disitu. Makanya ini dinamakan juga dengan Sertipikat Poligami, hehe
Tanya seorang tante kepada saya di suatu tempat yang sunyi...(ngapain ya?)
Well, dengan perasaan merinding saya coba jawab deh:
SHGB: Sertipikat Hak Guna Bangunan
Oh ya, sebelum saya melanjutkan, ejaan yg bener untuk sertipikat adalah pake P ya, bukan F, ini bukan karena saya orang sunda, bukan...pokoknya gitu aja klo kita lihat di sertipikat: SERTIPIKAT, ok? Dan ini dikeluarkan oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional)
Ok, kita lanjutkan, SHGB merupakan sertipikat yang memiliki jangka waktunya, jadi meskipun telah bersertipikat, masih diberikan jangka waktu, bisa 30 tahun, 50 tahun, dst... biasanya SHGB ini dimiliki oleh Badan Hukum, karena badan hukum tidak bisa medapatkan Hak Milik. Dan juga umumnya tanah milik negara. Atau juga orang asing yang tinggal di negara ini, masih belum bisa mendapatkan hak sepenuhnya atas tanah di Indonesia. (mungkin ini supaya tidak adanya penjajahan lagi) Merdeka!
SHM
Nah, kalau SHM ini mah: Sertipikat Hak Milik, artinya sepenuhnya sudah menjadi milik anda properti/tanah tersebut. Silahkan mau anda berguling-guling di atas tanah anda silahkan, mau pipis disitu silahkan, mau hotel bintang tujuh silahkan (asalkan bikin dulu IMB nya ya...)
Nah, sekarang bedanya dengan Strate Tittle?
Sebetulnya Strata Tittle ini tuh udah termasuk SHM, hanya saja kepemilikannya terdiri dari beberapa orang untuk per meter persegi tanah itu, dan ini biasanya di keluarkan untuk kepemilikan apartemen. Jadi, apartemen karena terdiri dari beberapa lantai, maka kepemilikannya itu pun untuk beberapa orang juga tergantung berapa lantai disitu. Makanya ini dinamakan juga dengan Sertipikat Poligami, hehe
Agar KPR anda bisa segera di ACC oleh Bank
Terlebih dahulu anda sesuaikan kemampuan finansial anda, atau kalau perlu kemampuan Riil Finansial anda dengan rencana cicilan anda.
Ada beberapa yang harus anda perhatikan, sbb:
- Penghasilan anda minimal harus 3x lipat dari cicilan rumah anda, so, kalau cicilan rumah anda Rp. 2 jt, maka penghasilan anda (bisa digabung suami istri) harus 3 kali lipat dari itu.
- Setelah anda Booking Fee, maka sebaiknya segera persiapkan persyaratan-persyaratan KPR anda. Biasanya marketing developernya yang akan membantu anda menyiapkan dan mengirimkan peryaratan KPR anda ke Bank, jadi, anda tinggal menyiapkan persyaratan KPR anda, serahkan ke marketingnye developer, wualah...it's done. Tinggal menunggu kabar dari bank/marketing.
- Dari sisi Bank: Bank biasanya akan memperhatikan berkas-berkas persyaratan KPR anda melalui pekerjaan anda, pekerjaan istri/suami anda, karena memungkinkan untuk penggabungan penghasilan berdua suami istri.
Setelah itu, tentunya mencek ke BI bila anda pernah punya riwayat berhutang ke Bank (BI Checking)
Dan, kalau itu semua clear, pekerjaan anda qualified, penghasilan anda memenuhi palfond cicilan, dan riwayat hutang piutang anda dengan Bank manapun bersih, maka kemungkinan di ACC akan sangat BESAR...sekali.
Skenario ke dua:
Kalau misalkan KPR anda tidak di ACC dikarenakan penghasilan anda tidak memenuhi plafond kredit, maka anda dapat melakukan dua pilihan sbb:
1. Menaikan DP/Uang Muka rumah anda ke developer, sehingga plafond kreditnya lebih kecil, atau
2. Pilih tipe yang lebih kecil, dengan plafond kredit yang lebih kecil
atau kalau dua hal ini belum bisa juga, maka langkah selanjutnya adalah Ajak keluar aja Pegawai Bank nya, ya...mungkin makan siang atau makan malam lah tratkir bersama keluarga, atau ajak ke karaoke (hehe, Just Kidding...)
Ada beberapa yang harus anda perhatikan, sbb:
- Penghasilan anda minimal harus 3x lipat dari cicilan rumah anda, so, kalau cicilan rumah anda Rp. 2 jt, maka penghasilan anda (bisa digabung suami istri) harus 3 kali lipat dari itu.
- Setelah anda Booking Fee, maka sebaiknya segera persiapkan persyaratan-persyaratan KPR anda. Biasanya marketing developernya yang akan membantu anda menyiapkan dan mengirimkan peryaratan KPR anda ke Bank, jadi, anda tinggal menyiapkan persyaratan KPR anda, serahkan ke marketingnye developer, wualah...it's done. Tinggal menunggu kabar dari bank/marketing.
- Dari sisi Bank: Bank biasanya akan memperhatikan berkas-berkas persyaratan KPR anda melalui pekerjaan anda, pekerjaan istri/suami anda, karena memungkinkan untuk penggabungan penghasilan berdua suami istri.
Setelah itu, tentunya mencek ke BI bila anda pernah punya riwayat berhutang ke Bank (BI Checking)
Dan, kalau itu semua clear, pekerjaan anda qualified, penghasilan anda memenuhi palfond cicilan, dan riwayat hutang piutang anda dengan Bank manapun bersih, maka kemungkinan di ACC akan sangat BESAR...sekali.
Skenario ke dua:
Kalau misalkan KPR anda tidak di ACC dikarenakan penghasilan anda tidak memenuhi plafond kredit, maka anda dapat melakukan dua pilihan sbb:
1. Menaikan DP/Uang Muka rumah anda ke developer, sehingga plafond kreditnya lebih kecil, atau
2. Pilih tipe yang lebih kecil, dengan plafond kredit yang lebih kecil
atau kalau dua hal ini belum bisa juga, maka langkah selanjutnya adalah Ajak keluar aja Pegawai Bank nya, ya...mungkin makan siang atau makan malam lah tratkir bersama keluarga, atau ajak ke karaoke (hehe, Just Kidding...)
Beli rumah lewat KPR atau cash?
Saya akan mencari titik tengah dari pilihan ini:
Well, KPR memang akan meringankan cashflow anda, artinya anda tidak perlu mengeluarkan uang yang sangat banyak di awal untuk memiliki properti anda, hanya perlu Booking, DP, and jadi deh anda punya rumah... selanjutnya, nyicil bo...mungkin sekitar 10-15 tahunan
Tapi perlu anda pertimbangkan kalau anda memiliki tabungan yang cukup, dan "uang dingin", maka pilihan untuk membeli secara cash keras atau bertahap mungkin pilihan yang lebih bijak.
alasannya:
1. Harga umumnya lebih murah, developer biasanya ngasih diskon yang lumayan klo anda beli rumah secara cash
2. Untuk cash bertahap: nyicil tanpa bunga...! Tapi perlu diperhatikan, cash bertahap ini berarti nyicil harga rumah ya, bukan DP nya aja... dan nyicil per bulan untuk harga rumah misalkan seharga Rp. 300 juta berarti per bulan anda harus menyisihkan Rp. 25 juta, untuk 12 kali cicilan...sanggup? Bungkus!
Well, KPR memang akan meringankan cashflow anda, artinya anda tidak perlu mengeluarkan uang yang sangat banyak di awal untuk memiliki properti anda, hanya perlu Booking, DP, and jadi deh anda punya rumah... selanjutnya, nyicil bo...mungkin sekitar 10-15 tahunan
Tapi perlu anda pertimbangkan kalau anda memiliki tabungan yang cukup, dan "uang dingin", maka pilihan untuk membeli secara cash keras atau bertahap mungkin pilihan yang lebih bijak.
alasannya:
1. Harga umumnya lebih murah, developer biasanya ngasih diskon yang lumayan klo anda beli rumah secara cash
2. Untuk cash bertahap: nyicil tanpa bunga...! Tapi perlu diperhatikan, cash bertahap ini berarti nyicil harga rumah ya, bukan DP nya aja... dan nyicil per bulan untuk harga rumah misalkan seharga Rp. 300 juta berarti per bulan anda harus menyisihkan Rp. 25 juta, untuk 12 kali cicilan...sanggup? Bungkus!
Planing untuk punya rumah?
banyak sekali sekarang ini developer perumahan yang menawarkan hunian dengan variasi harga, spek dan berbagai lokasi.
kita harus lebih jeli lho dalam memilihnya, membeli property yang murah memang pilihan favorit, tapi awas jangan terjebak dengan harga. Karena harga property yang murah pun kualitas nya juga setara dengan harga, alias: harga ga pernah berbohong.
Juga perlu diperhatikan kalau kita berencana untuk meningkatkan rumah yang semula 1 lantai jadi 2 lantai, lokasi dan lingkungan sekitar akan sangat berpengaruh.
So, pilihan kembali kepada anda, toh anda kan yang mau beli, tapi, memilih secara SMART itu lebih baik, karena membeli property bukanlah untuk hari ini saja, tapi merupakan pemilikan jangka panjang, jadi lebih bijak untuk memperhatikan proyeksi kedepannya dari property itu...
Langkah bijak adalah tanya-tanya ke teman yang telah beli rumah/property. Atau mungkin alternatif lain adalah anda pergi ke agen properti, disana anda akan mendapatkan panduan lengkap dan arahan yang bijak untuk membeli property sesuai dengan yang anda harapkan dan budget anda tentunya...hoho
ok, good luck
kita harus lebih jeli lho dalam memilihnya, membeli property yang murah memang pilihan favorit, tapi awas jangan terjebak dengan harga. Karena harga property yang murah pun kualitas nya juga setara dengan harga, alias: harga ga pernah berbohong.
Juga perlu diperhatikan kalau kita berencana untuk meningkatkan rumah yang semula 1 lantai jadi 2 lantai, lokasi dan lingkungan sekitar akan sangat berpengaruh.
So, pilihan kembali kepada anda, toh anda kan yang mau beli, tapi, memilih secara SMART itu lebih baik, karena membeli property bukanlah untuk hari ini saja, tapi merupakan pemilikan jangka panjang, jadi lebih bijak untuk memperhatikan proyeksi kedepannya dari property itu...
Langkah bijak adalah tanya-tanya ke teman yang telah beli rumah/property. Atau mungkin alternatif lain adalah anda pergi ke agen properti, disana anda akan mendapatkan panduan lengkap dan arahan yang bijak untuk membeli property sesuai dengan yang anda harapkan dan budget anda tentunya...hoho
ok, good luck
Mendingan KPR Indent atau KPR Ready Stock ya?
Ok, bagi yang belum faham dengan KPR indent dan ready stock gampannya seperti ini:
KPR Indent: Rumah belum jadi, baru akan dibangun kalau anda sudah membeli unit tersebut, dan pembangunannya biasanya memakan waktu 3-8 bulan, tergantung tipe dan lantainya.
KPR Ready Stock: Rumahnya sudah jadi, udah dibangun, anda beli bisa langsung tidur disitu malam itu juga!
Tapi dari beberapa pilihan itu perlu diperhatikan bahwaL
KPR indent, karena rumah belum dibangun, kita bisa konsultasi desain apabila kita ingin menambah ruang atau merubah sedikit desain interior rumahnya.
sedangkan KPR Ready Stock, apa adanya rumah itu, ya anda terima saja, dan kalau ingin merubah biasanya anda sendiri yang harus melakukannya. Dan mungkin saja unit rumah itu sudah bertengger disitu beberapa bulan, bagi developer yang bagus, maintenance/perawatannya mugkin baik, tapi kalau developer yang sedikit kurang perhatian ya...terima saja baik dan buruknya toh itu rumah anda, tempat anda bernaung beberapa puluh tahun kedepan, tempat anda membesarkan anak2 anda, dan membina rumah tangga anda..(wah, jadi lebay)
KPR Indent: Rumah belum jadi, baru akan dibangun kalau anda sudah membeli unit tersebut, dan pembangunannya biasanya memakan waktu 3-8 bulan, tergantung tipe dan lantainya.
KPR Ready Stock: Rumahnya sudah jadi, udah dibangun, anda beli bisa langsung tidur disitu malam itu juga!
Tapi dari beberapa pilihan itu perlu diperhatikan bahwaL
KPR indent, karena rumah belum dibangun, kita bisa konsultasi desain apabila kita ingin menambah ruang atau merubah sedikit desain interior rumahnya.
sedangkan KPR Ready Stock, apa adanya rumah itu, ya anda terima saja, dan kalau ingin merubah biasanya anda sendiri yang harus melakukannya. Dan mungkin saja unit rumah itu sudah bertengger disitu beberapa bulan, bagi developer yang bagus, maintenance/perawatannya mugkin baik, tapi kalau developer yang sedikit kurang perhatian ya...terima saja baik dan buruknya toh itu rumah anda, tempat anda bernaung beberapa puluh tahun kedepan, tempat anda membesarkan anak2 anda, dan membina rumah tangga anda..(wah, jadi lebay)
Berhasrat ingin segera memiliki rumah? baca dulu panduannya berikut...
Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah berdiskusi dengan keluarga anda, dengan istri/suami anda, dan libatkan pula anak-anak anda (kalau sudah punya anak ya, klo belum ya jangan nyari dulu).
Gambarkan apa saja yang anda butuhkan dan lihat kemampuan finansial anda sejauh mana. Perhatikan rambu-rambunya sbb:
1. Tentukan kebutuhan ruang anda. Apabila anda hanya memiliki sebuah keluarga kecil dengan 1-2 anak yang masih kecil, mungkin kebutuhan rumah anda hanya rumah dengan 2 kamar tidur. Tapi perlu diperhatikan kalau anda berniat untuk tinggal lama dirumah itu, persiapkan kamar tambahan kalau anak anda sudah besar nanti. Idealnya memang ada 3 kamar cukup untuk keluarga dengan 2 anak.
2. Tentukan lokasi yang sesuai dengan kegiatan anda. Kalau misalkan kegiatan anda berada di daerah Bandung timur, entah itu anda kerja atau buka usaha disitu, maka sebaiknya anda mencari tempat tinggal yang dekat dengan kegiatan anda tersebut.
Lantas bagaimana kalau ternyata istri anda kerja nya juga di arah berlawanan: Bandung Barat? Nah, berarti ini perlu diskusi yang lebih matang lagi, mungkin pilihan di tengah-tengah bisa menjadi yang utama.
3. Tentukan budget anda. Sesuaikan kebutuhan anda dengan budget anda. Budget disini bisa juga dengan menentukan prediksi penghasilan anda selama 5-10 tahun kedepan. Karena umumnya cicilan rumah bisa berjangka panjang 10-15 tahunan, jadi anda masih punya pertimbangan apabila anda ingin menambah luasan rumah anda, atau pindah rumah ke rumah yang lebih besar.
Menjadi lebih efisien apabila dengan budget yang ada tapi mampu memenuhi kebutuhan ruang yang anda butuhkan.
Jadi, kesimpulannya, dari ketiga poin disini adalah:
- Lokasi strategis, luasan besar: Harga lebih mahal
- Lokasi strategis, luasan cukup: Harga pas
- Lokasi ga terlalu strategis, luasan besar: Harga lebih nyaman
- Lokasi ga terlallu strategis, luasan kecil: Pasti Pas!
Jadi, anda sudah siap untuk memiliki rumah?
Gambarkan apa saja yang anda butuhkan dan lihat kemampuan finansial anda sejauh mana. Perhatikan rambu-rambunya sbb:
1. Tentukan kebutuhan ruang anda. Apabila anda hanya memiliki sebuah keluarga kecil dengan 1-2 anak yang masih kecil, mungkin kebutuhan rumah anda hanya rumah dengan 2 kamar tidur. Tapi perlu diperhatikan kalau anda berniat untuk tinggal lama dirumah itu, persiapkan kamar tambahan kalau anak anda sudah besar nanti. Idealnya memang ada 3 kamar cukup untuk keluarga dengan 2 anak.
2. Tentukan lokasi yang sesuai dengan kegiatan anda. Kalau misalkan kegiatan anda berada di daerah Bandung timur, entah itu anda kerja atau buka usaha disitu, maka sebaiknya anda mencari tempat tinggal yang dekat dengan kegiatan anda tersebut.
Lantas bagaimana kalau ternyata istri anda kerja nya juga di arah berlawanan: Bandung Barat? Nah, berarti ini perlu diskusi yang lebih matang lagi, mungkin pilihan di tengah-tengah bisa menjadi yang utama.
3. Tentukan budget anda. Sesuaikan kebutuhan anda dengan budget anda. Budget disini bisa juga dengan menentukan prediksi penghasilan anda selama 5-10 tahun kedepan. Karena umumnya cicilan rumah bisa berjangka panjang 10-15 tahunan, jadi anda masih punya pertimbangan apabila anda ingin menambah luasan rumah anda, atau pindah rumah ke rumah yang lebih besar.
Menjadi lebih efisien apabila dengan budget yang ada tapi mampu memenuhi kebutuhan ruang yang anda butuhkan.
Jadi, kesimpulannya, dari ketiga poin disini adalah:
- Lokasi strategis, luasan besar: Harga lebih mahal
- Lokasi strategis, luasan cukup: Harga pas
- Lokasi ga terlalu strategis, luasan besar: Harga lebih nyaman
- Lokasi ga terlallu strategis, luasan kecil: Pasti Pas!
Jadi, anda sudah siap untuk memiliki rumah?
CICILAN RUMAH Rp. 90rb!
Di sebuah acara tentang property, ada seorang penanya yang tampil ke depan, dia sharing tentang cicilan rumahnya yang baru aja selesai tahun ini. Awalnya yang ngelihat biasa-biasa aja, tidak bergeming, sampai dia bilang bahwa selama ini dia nyicil rumahnya seharga Rp. 90rb baru serentak yang hadir pada heboh!
ada yang mecahin gelas, ada yang jatuh ke lantai kebelingsut kabel mic, dan ada yang kaget ampe ketiduran! (adegan ini dilebih-lebihkan...)
Intinya, mungkin sekarang kita kaget dengan harga cicilan yang HANYA Rp. 90rb-an itu, tapi kalau kita lihat kebelakang, mungkin 15/20 tahun yang lalu Rp. 90rb itu udah bisa beli cincin kawin buat modal nikah, hmm...
Jadi, bapak ibu sekalian, serta rekan-rekan yang saya cintai. Kalau kita merasa berat untuk membeli rumah secara cash, ataupun cash bertahap, KPR bisa menjadi solusi yang terpercaya.
Dan hingga sekarang, kredit kepemilikan rumah ini semakin gencar di canangkan oleh bank-bank di Indonesia, banyak yang telah menggaet para developer sebagai fasilitas yang saling menguntungkan. Untung bagi bank, untung bagi developer, dan untung pula bagi konsumen.
Anda ingin di untungkan juga?
Tapi bagaimana pun juga, tetap saja kita harus lebih bijak sebelum mengambil keputusan KPR ini. Perhatikan dan hitung pendapatan anda, dan gabungan pendapatan dengan istri anda, biasanya Bank baru acc KPR kalau si konsumen memiliki penghasilan minimal 1/3 dari cicilan, jadi kalau misalkan anda ingin nyicil rumah Rp. 2jt per bulan, maka penghasilan anda, atau gabungan dengan istri/suami harus minimal Rp. 6 jutaan...begitu pak, bu, mas, de....
Understand toh...
ada yang mecahin gelas, ada yang jatuh ke lantai kebelingsut kabel mic, dan ada yang kaget ampe ketiduran! (adegan ini dilebih-lebihkan...)
Intinya, mungkin sekarang kita kaget dengan harga cicilan yang HANYA Rp. 90rb-an itu, tapi kalau kita lihat kebelakang, mungkin 15/20 tahun yang lalu Rp. 90rb itu udah bisa beli cincin kawin buat modal nikah, hmm...
Jadi, bapak ibu sekalian, serta rekan-rekan yang saya cintai. Kalau kita merasa berat untuk membeli rumah secara cash, ataupun cash bertahap, KPR bisa menjadi solusi yang terpercaya.
Dan hingga sekarang, kredit kepemilikan rumah ini semakin gencar di canangkan oleh bank-bank di Indonesia, banyak yang telah menggaet para developer sebagai fasilitas yang saling menguntungkan. Untung bagi bank, untung bagi developer, dan untung pula bagi konsumen.
Anda ingin di untungkan juga?
Tapi bagaimana pun juga, tetap saja kita harus lebih bijak sebelum mengambil keputusan KPR ini. Perhatikan dan hitung pendapatan anda, dan gabungan pendapatan dengan istri anda, biasanya Bank baru acc KPR kalau si konsumen memiliki penghasilan minimal 1/3 dari cicilan, jadi kalau misalkan anda ingin nyicil rumah Rp. 2jt per bulan, maka penghasilan anda, atau gabungan dengan istri/suami harus minimal Rp. 6 jutaan...begitu pak, bu, mas, de....
Understand toh...
FACE OFF, ganti wajah rumah, sah-sah aja...
"Om, jadi rumah saya ini dah saya tempatin sekitar 15 tahun lebih, nah, udah lumayan bosen ma tampilan mukanya, bisa di ganti ga? tapi gratis ya...hehe"
Yang terhormat Bapak yang menelepon saya...
Soal desain sih, bisa-bisa aja, itu sah-sah aja, tapi soal gratis pak...waduh, harga cabe aja dah naik terus pak...:D
ok, let's go to the topik. Bapak ini ingin agar rumahnya diganti menjadi lebih modern, lebih elegan tapi minimalis...well, I'll try then
%*&)&*%$$%@!!%())><":}{****##@@^^
(ngobrak-ngabrik ramuan di dapur desain...dan) Dan akhirnya:
JREENNGG....
Yang terhormat Bapak yang menelepon saya...
Soal desain sih, bisa-bisa aja, itu sah-sah aja, tapi soal gratis pak...waduh, harga cabe aja dah naik terus pak...:D
ok, let's go to the topik. Bapak ini ingin agar rumahnya diganti menjadi lebih modern, lebih elegan tapi minimalis...well, I'll try then
%*&)&*%$$%@!!%())><":}{****##@@^^
(ngobrak-ngabrik ramuan di dapur desain...dan) Dan akhirnya:
JREENNGG....
Menyulap tipe 60!
“Om Lings, saya baru memiliki rumah tipe 60 dengan tanah seluas 144, saya berencana untuk mengambangkan lahan kosong di belakang rumah menjadi ruangan lagi sebanyak 2 lantai, dapur jadi dibelakang, dan di atas untuk kamar utama”
Ok, desain rumah anda yang standar dari pengembang biasanya sudah di set agar pas untuk kebutuhan anda, jadi kalau anda menginginkan lebih, berarti anda tipe orang yang tidak gampang puas (wualah, malah menanggapi orangnya!?)
Gampang saja, anda tinggal meneruskan ruang keluarga yang ada ke belakang, sebaiknya ruang belakang tidak di habiskan untuk bangunan penuh, tapi sisakan sedikit ruang untuk udara, agar tercipta ruangan yang sehat, segar dan penuh dengan keceriaan serta canda tawa...:)
Ok, desain rumah anda yang standar dari pengembang biasanya sudah di set agar pas untuk kebutuhan anda, jadi kalau anda menginginkan lebih, berarti anda tipe orang yang tidak gampang puas (wualah, malah menanggapi orangnya!?)
Gampang saja, anda tinggal meneruskan ruang keluarga yang ada ke belakang, sebaiknya ruang belakang tidak di habiskan untuk bangunan penuh, tapi sisakan sedikit ruang untuk udara, agar tercipta ruangan yang sehat, segar dan penuh dengan keceriaan serta canda tawa...:)
MENGEMBANGKAN RUMAH, PERLUKAH?
Kebanyakan dari kita pasti ingin sekali memiliki rumah yang luas, lapang, dengan banyak ruang, dua lantai atau lebih, dan bla-bla-bla...
Tapi, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum kita terlanjur meningkatkan rumah di daerah perumahan, karena belum tentu rumah kita itu akan selalu naik harganya sesuai dengan harapan bila kita akan menjual kembali property tersebut.
Jadi, kalau anda beli rumah misalkan tipe 45/90, di sebuah kluster perumahan. Kemudian, setelah beberapa lama, anda merasa bahwa luasan tersebut sepertinya masih kurang, dan ingin menambah lagi. Maka biasanya kita berencana untuk meningkatkan rumah yang ada untuk di naikan menjadi dua lantai.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum melakukan renovasi:
1.Harga property tidak bersifat subyektif. Artinya anda mungkin merasa bahwa harga rumah anda layak untuk dihargai misalkan seharga dengan pasaran harga real estate, tapi ketika anda melihat spek rumah anda, dan lingkungan sekitar tempat property anda berdiri ternyata rumah RSH (Rumah Sederhana Sehat), wah, akan sulit sekali untuk mendongkrak harga property anda.
2.Rencanakan dengan matang kebutuhan ruang yang anda perlukan, utamakan ruang-ruang yang penting terlebih dahulu. Misalkan Kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Untuk ruangan keluarga, anda dapat menjadikannya satu kesatuan: R. Keluarga, Dapur dan R. Makan, sehingga tercipta ruangan yang efisien, lapang dan praktis
3.Persiapkan budget anda, kalau perlu dalam hal ini anda berkonsultasi dengan arsitek, kontraktor, atau tukang property kayak saya ini...! karena mereka lebih faham mengenai desain yang pas untuk budget anda.
4.Jangan terbujuk rayuan emosi, biasanya ketika anda tengah memperhatikan pekerjaan renovasi rumah anda, selalu terbesit ide-ide untuk penambahan ruang, ganti desain, dll. Be careful! Salah-salah karena mengerjakan pekerjaan yang tidak direncanakan itu, al hasil rumah anda tidak selesai, budget anda sudah habis, akhirnya pekerjaan rumah pun jadi menggantung, dan anda tidak akan merasa nyaman tinggal di rumah anda yang “menggantung” seperti itu bukan...?
Jadi, sebaiknya pikirkan kembali masak-masak dan matang-matang sebelum akhirnya menggoreng rumah anda jadi 2 lantai yang semula 1 lantai. Perhatikan bahwa umumnya, sebuah perumahan dengan sistem cluster telah memplot daerah mana saja yang tipe 1 lantai, 2 lantai, tipe kecil hingga tipe besar.
So, menurut hemat Om Lings, kalau anda ingin rumah anda jadi 2 lantai. Jual dulu rumah 1 lantai anda, dan pindah ke rumah yang sudah 2 lantai, beres kan...!
Gitu aja ko report...
Tapi, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum kita terlanjur meningkatkan rumah di daerah perumahan, karena belum tentu rumah kita itu akan selalu naik harganya sesuai dengan harapan bila kita akan menjual kembali property tersebut.
Jadi, kalau anda beli rumah misalkan tipe 45/90, di sebuah kluster perumahan. Kemudian, setelah beberapa lama, anda merasa bahwa luasan tersebut sepertinya masih kurang, dan ingin menambah lagi. Maka biasanya kita berencana untuk meningkatkan rumah yang ada untuk di naikan menjadi dua lantai.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum melakukan renovasi:
1.Harga property tidak bersifat subyektif. Artinya anda mungkin merasa bahwa harga rumah anda layak untuk dihargai misalkan seharga dengan pasaran harga real estate, tapi ketika anda melihat spek rumah anda, dan lingkungan sekitar tempat property anda berdiri ternyata rumah RSH (Rumah Sederhana Sehat), wah, akan sulit sekali untuk mendongkrak harga property anda.
2.Rencanakan dengan matang kebutuhan ruang yang anda perlukan, utamakan ruang-ruang yang penting terlebih dahulu. Misalkan Kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Untuk ruangan keluarga, anda dapat menjadikannya satu kesatuan: R. Keluarga, Dapur dan R. Makan, sehingga tercipta ruangan yang efisien, lapang dan praktis
3.Persiapkan budget anda, kalau perlu dalam hal ini anda berkonsultasi dengan arsitek, kontraktor, atau tukang property kayak saya ini...! karena mereka lebih faham mengenai desain yang pas untuk budget anda.
4.Jangan terbujuk rayuan emosi, biasanya ketika anda tengah memperhatikan pekerjaan renovasi rumah anda, selalu terbesit ide-ide untuk penambahan ruang, ganti desain, dll. Be careful! Salah-salah karena mengerjakan pekerjaan yang tidak direncanakan itu, al hasil rumah anda tidak selesai, budget anda sudah habis, akhirnya pekerjaan rumah pun jadi menggantung, dan anda tidak akan merasa nyaman tinggal di rumah anda yang “menggantung” seperti itu bukan...?
Jadi, sebaiknya pikirkan kembali masak-masak dan matang-matang sebelum akhirnya menggoreng rumah anda jadi 2 lantai yang semula 1 lantai. Perhatikan bahwa umumnya, sebuah perumahan dengan sistem cluster telah memplot daerah mana saja yang tipe 1 lantai, 2 lantai, tipe kecil hingga tipe besar.
So, menurut hemat Om Lings, kalau anda ingin rumah anda jadi 2 lantai. Jual dulu rumah 1 lantai anda, dan pindah ke rumah yang sudah 2 lantai, beres kan...!
Gitu aja ko report...
Subscribe to:
Posts (Atom)